Halo teman – teman!
Nama saya Ardi Pangestu, seorang karyawan yang hobi bersepeda. Tahun ini saya terpilih sebagai salah satu peserta yang akan mengikuti kegiatan bersepeda Bentang Jawa dari tanggal 13 hingga 19 Agustus 2023. Rute yang akan saya jalani adalah sepanjang 1.500 KM, dimulai dari sisi barat Pulau Jawa di Pantai Carita (Banten) hingga sisi timur di Banyuwangi.
Bagi saya bersepeda adalah hobi yang membawa kebahagiaan, dengan bonus mendapatkan tubuh yang sehat. Dalam keikutsertaan saya di Bentang Jawa 2023, saya memiliki misi untuk mengajak teman-teman berbagi kebahagiaan untuk anak-anak Indonesia agar mereka dapat tumbuh sehat dan kuat.
Sebagai Pendekar Anak UNICEF sejak 2013, saya sering mendapat cerita tentang anak-anak di berbagai pelosok daerah Indonesia. Salah satunya adalah cerita tentang anak-anak yang terancam gizi buruk.
Saya ingin bercerita tentang Marto dari Desa Nunsaen, Fatule’u Tengah, Kupang. Ia lahir dengan kondisi badan yang kecil dan kurus. Menurut bidan yang melayani area tempat Marto tinggal, Marto lahir di rumah dan tanpa dibantu oleh tenaga kesehatan.
Ibu Marto, Ibu Novritonak adalah seorang ibu rumah tangga. Sedangkan Ayahnya juga tidak bekerja. Saat usia Marto 6 bulan, Ia diberikan MPASI (makanan pendamping ASI) hanya bubur dan sayur daun kelor, tanpa makanan tambahan lainnya. Terkadang, walau sangat jarang, Marto diberikan bayam dan tunas daun singkong.
“Kalau makanan lainnya, saya tidak dapat beli”, ucap sang Ibu. Kekurangan sumber penghasilan menjadi faktor utama Marto tidak bisa mendapatkan makanan dengan gizi cukup.
Marto ditemukan mengalami gizi buruk ketika ada pengecekan kesehatan di Posyandu Pembantu (PusTu). Saat itu kondisinya lemas dan tidak nafsu makan. Ia kemudian dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan obat gizi.
“Saat diberitahu bahwa Marto gizi buruk, hati saya sedih” ucap sang Ibu. “Saya harap Marto cepat sembuh”.
Sejak November 2015, UNICEF telah mendukung pemerintah di tingkat kabupaten untuk melaksanakan program Manajemen Malnutrisi Akut berbasis masyarakat. Anak-anak yang mengalami gizi buruk seperti Marto mendapatkan perawatan intensif selama 8 minggu, dengan didampingi petugas kesehatan.
Saat ini masih ada 2 juta anak gizi buruk, seperti Marto, yang terancam pertumbuhannya. Saya mengajak teman – teman untuk bahu membahu membantu mereka agar dapat segera dideteksi dan mendapatkan perawatan yang tepat. Donasi kita melalui UNICEF dapat membantu untuk:
- Deteksi dini di PAUD dan keluarga sehingga anak-anak gizi buruk cepat ditemukan dan bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan sebelum kondisinya memburuk
- Peningkatan kualitas dan akses fasilitas kesehatan di daerah-daerah
- Pengembangan obat terapi gizi yang tepat untuk pemulihan dari gizi buruk
Mari bantu saya dalam misi ini! Bersama-sama kita mencapai garis finish, bersama sama kita bergerak membantu deteksi dini anak-anak Indonesia yang terancam gizi buruk. Pulihkan harapan mereka untuk tumbuh kembang yang sehat demi masa depan yang lebih baik.
Penggalangan dana ini akan berjalan hingga 31 Agustus 2023, dan seluruh hasil donasi akan disalurkan untuk mengambil bagian dalam menjalankan program UNICEF Indonesia.